Download di sini
https://drive.google.com/drive/u/0/my-drive
https://drive.google.com/drive/u/0/my-drive
BERBAHASA BERKREASI BERPRESTASI
Para Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Rabu, 24 Januari 2018
Minggu, 10 Mei 2015
Materi Ulangan Semester 2 tahun 2015
Materi Ulangan Umum Semester 2 tahun 2015
1. Teks eksplasi
1. Dapat menentukan bagian teks berdasarkan struktur ( Peryataan umum, Penjelasan proses, dan
Penutup.
2. Dapat menentukan termasuk teks eksplanasi sosial atau fenomena alam
3. Dapat menggunakan konjungsi (koordinatif, subkoordinatif, dan korelatif LKS hal 11) yang
tepat dalam teks eksplanasi.
4. Dapat menentukan Pokok pikiran paragraf
5. Dapat menentukan simpulan paragraf.
2. Cerpen
1. Teks eksplasi
1. Dapat menentukan bagian teks berdasarkan struktur ( Peryataan umum, Penjelasan proses, dan
Penutup.
2. Dapat menentukan termasuk teks eksplanasi sosial atau fenomena alam
3. Dapat menggunakan konjungsi (koordinatif, subkoordinatif, dan korelatif LKS hal 11) yang
tepat dalam teks eksplanasi.
4. Dapat menentukan Pokok pikiran paragraf
5. Dapat menentukan simpulan paragraf.
2. Cerpen
1 Bisa menentukan unsur ekstrinsik dan intrinsik
2. bisa menentukan watak tokoh
3. bisa menentukan latar dan sudut pandang
4. dapat menentukan amanat
5. dapat menentukan tahapan alur (orientasi, komplikasi, dan resolusi)
6. dapat menjelaskan latar waktu dan tempat
7. dapat menentukan sudut pandang cerita
4. dapat menentukan amanat
5. dapat menentukan tahapan alur (orientasi, komplikasi, dan resolusi)
6. dapat menjelaskan latar waktu dan tempat
7. dapat menentukan sudut pandang cerita
3. Kebasaan
1. dapat menggunakan kata sapaan dengan tepat.
2.
1. dapat menggunakan kata sapaan dengan tepat.
2.
4. Kalimat efektif dan kalimat baku
- dapat menentukan kalimat yang efektif
- dapat menentukan kata-kata baku dan pembetulannya
5. Kalimat tunggal dan kalimat Majemuk
- dapat menentukan kalimat tunggal
- dapat menentukan kalimat majemuk
6. Kata Ganti
Menentukan pengunaan kata ganti yang tepat.
7 . Kalimat Perintah
Dapat menggunakan kalimat perintah dengan tepat.
8. Dapat menentukan perbedaan struktur teks Observasi dengan teks Desskripsi, eksposisi dan eksplanasi
5. Kalimat tunggal dan kalimat Majemuk
- dapat menentukan kalimat tunggal
- dapat menentukan kalimat majemuk
6. Kata Ganti
Menentukan pengunaan kata ganti yang tepat.
7 . Kalimat Perintah
Dapat menggunakan kalimat perintah dengan tepat.
8. Dapat menentukan perbedaan struktur teks Observasi dengan teks Desskripsi, eksposisi dan eksplanasi
Rabu, 03 Desember 2014
Cara menentukan Pokok Pikiran
1. Paragraf deduktif
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.
Contoh :
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya membuka usaha baru.Keterangan :Kalimat yang tercetak miring sebagai pokok pikiran sedangkan yang lain sebagai penjelas.
2. Paragraf Induktif
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik. Biasanya diakhiri kalimat kesimpulan seperti, oleh sebab itu, itulah.
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik. Biasanya diakhiri kalimat kesimpulan seperti, oleh sebab itu, itulah.
Contoh
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancar. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa alat komunikasi yang penting, efektif, dan efisien.
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancar. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa alat komunikasi yang penting, efektif, dan efisien.
3. Paragraf CampuranParagraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik.
Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf.
Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf.
Contoh 1
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
Cara menentukan :
1. Lakukan pemisahan menjadi kalimat 1,2, dst.
2. Lihatlah kalimat ke-2 dan seterusnya menjelaskan kalimat yang mana, kalimat yang dijelaskan itulah pokok pikirannya.
3. Jika paragraf sebab akibat carilah yang paling banyak sebabnya atau akibatnya. yang bayak berarti kalimat penjelas.
Soal latihan dan perbaikan Nilai
1.
Buatlah
kalimat tunggal yang berpola SKPO
2.
Sebutkan 3
kata khusus dari kata umum bunga.
3.
Buatlah
kalimat yang mengunakan kata hubung perbandingan.
4.
Betulkan
kalimat berikut menjadi kalimat effektif dan baku!
Pemberian Sovenir itu bukan sekadar untuk bergaya, tetapi hal seperti
ini sudah lajim untuk kegiatan yang bertarap nasional.
5.
Buatlah kata dengan proses pembentukanya sebagai
berikut:
No
|
Proses pembentukan
|
Hasil Pembentukan
|
Jenis Kata
|
contoh
|
di + cangkul + i
|
dicangkuli
|
Kata kerja
|
1
|
…… + kata kerja + ….
|
|
Kata benda
|
2
|
;;;;;;+ kata benda
|
|
Kata kerja
|
3
|
-;;;;;;+ kata sifat+ ……
|
|
Kata benda
|
4
|
;;;;;;+ kata sifat + …….
|
|
Kata kerja
|
Dampak Krisis Ekonomi
1. Berikut adalah berbagai macam dampak dari
krisis ekonomi di Indonesia:
2. Dalam hal krisis ekonomi ini, pemerintah
diharapkan dapat berperan dan mengambil tindakan untuk menstbilkan perekonomian
Indonesia, agar tidak berdampak lebih buruk bagi rakyat Indonesia.
3. Harga BBM
di Indonesia ikut mengalami kenaikan harga. Itu disebabkan harga minyak bumi di
dunia yang mengalami kenaikan. Dan naiknya harga BBM adalah salah satu faktor
kenaikan harga -harga yang lain.
4. Rakyat yang memiliki pendapatan kurang,
pasti sangat dirugikan dengan keadaan ini. Sehingga semakin banyak
kebutuhan masyarakat yang tak terpenuhi. Dan kesejahteraan pun menurun.
5. Siklus ekonomi di dunia terkadang mengalami penurunan. Dan
penurunan yang terjadi mengakibatkan krisis ekonomi yang membawa dampak buruk
bagi negara-negara yang ada. Salah satunya adalah Indonesia.
6.. Kenaikan harga
bahan-bahan pokok
Seiring naiknya harga BBM maka
harga-harga bahan pokok juga ikut naik. Karena BBM mmpengaruhi dalam proses
produksi bahan tersebut.
No 6 – 10 berdasarkan teks di atas
6. Carilah 1 kalimat majemuk
bertingkat dan satu kalimat majemuk setara.
7. Carilah 3 frasa .
8. Tuliskan kata ulang.
9. Tuliskan 1 kalimat fakta dan
1 kalimat pendapat
10. Susunlah teks diatas sehingga menjadi teks
eksposisi yang benar (sesuai dengan strukturnya) . cukup ditulis angka.
Senin, 24 November 2014
Kalimat majemuk
Kalimat majemuk dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Majemuk setara
2. Majemuk bertingkat
3. Majemuk Campuran
1. Majemuk setara
2. Majemuk bertingkat
3. Majemuk Campuran
A. Kalimat majemuk Setara
Contoh :Kalimat majemuk setara adalah :ØKalimat gabung yang hubungan antar pola-pola kalimat di dalamnya sederajat atau seharkat.
- Laura akan memberikan hadiah itu meskipun Ubaid menolaknya.
Kalimat tersebut jika dijadikan 2 kalimat awal menjadi
- Laura memberikan hadiah Ubaid.
- Ubaid menolak hadiah Laura
Cara menentukan kalimat majemuk itu setara atau bukan.
1. Carilah kata hubung
2. Dalam kalimat tersebut minimal ada 2 S dan P
3. Pisahkan kalimat tersebut menjadi 2 kalimat.
Majemuk Bertingkat.
1. Siswa dapat membuat kalimat majemuk bertingkat
2. Siswa dapat menentukan Kalimat majemuk bertingkat.
1. Membuat Majemuk Bertingkat.
Majemuk bertingkat adalah kalimat luas yang mana perluasannya dari salah satu jabatan kalimat (SPOK) hingga membentuk klausa bawahan (anak kalimat)
Cara membuat majemuk bertingkat.
1. Buatlah kalimat tunggal atau kalimat luas terlebih dahulu.
2. Kembangkan salah satu jabatan kalimat menjadi klausa bawahan (anak kalimat )
sesuai dengan anak kalimat apa yg diinginkan
Contoh :
1. Siswa dapat membuat kalimat majemuk bertingkat
2. Siswa dapat menentukan Kalimat majemuk bertingkat.
1. Membuat Majemuk Bertingkat.
Majemuk bertingkat adalah kalimat luas yang mana perluasannya dari salah satu jabatan kalimat (SPOK) hingga membentuk klausa bawahan (anak kalimat)
Cara membuat majemuk bertingkat.
1. Buatlah kalimat tunggal atau kalimat luas terlebih dahulu.
2. Kembangkan salah satu jabatan kalimat menjadi klausa bawahan (anak kalimat )
sesuai dengan anak kalimat apa yg diinginkan
Contoh :
Ansar akan menyunting seorang gadis minggu depan.
S P O K
Kalimat diatas akan dijadikan bertingkat anak O
Ansar akan menyunting Wanita cantik yang bernama Mutia Rahman minggu depan
s p S P Pel K
Cara menentukan Kalimat majemuk bertingkat:
1. Carilah 2 S dan 2 P dengan menggunakan apa atau Siapa.
2. Jika menemukan kata hubung bahwa dan ketika maka kalimat tersebut pasti majemuk bertingkat, dengan anak kalimat dibelakang kata hubung.
3. Jika kurang yakin Kalimat majemuk bertingkat tidak bisa dipisahkan menjadi 2 kalimat.
Contoh:
- Siswa yang bernama Andini itu sudah tiga kali memenangkan lomba membaca puisi.
dari kalimat tersebut dapat ditemukan 2 P = Siapa bernama dan siapa memenangkan.
S P O K
Kalimat diatas akan dijadikan bertingkat anak O
Ansar akan menyunting Wanita cantik yang bernama Mutia Rahman minggu depan
s p S P Pel K
Cara menentukan Kalimat majemuk bertingkat:
1. Carilah 2 S dan 2 P dengan menggunakan apa atau Siapa.
2. Jika menemukan kata hubung bahwa dan ketika maka kalimat tersebut pasti majemuk bertingkat, dengan anak kalimat dibelakang kata hubung.
3. Jika kurang yakin Kalimat majemuk bertingkat tidak bisa dipisahkan menjadi 2 kalimat.
Contoh:
- Siswa yang bernama Andini itu sudah tiga kali memenangkan lomba membaca puisi.
dari kalimat tersebut dapat ditemukan 2 P = Siapa bernama dan siapa memenangkan.
Kamis, 20 November 2014
Jabatan Kalimat SPOK
Kalimat adalah:Satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh . Dalam suatu kalimat terdiri dari beberapa unsur antara lain subyek,predikat, obyek ,pelengkap dan keterangan.
Kalimat dikatakan sempurna jika minimal memliki unsur Subyek dan Predikat.
- Jawaban atas Pertanyaan Apa atau Siapa kepada Predikat.
Contoh :
1. Juanda memelihara binatang langkaSiapa memelihara? Jawab : Juanda. (maka juanda adalah S sedangkan
memelihara adalah )
Siapa atau apa Binatang langka ? = tidak ada jawaban
2. Meja itu dibeli oleh paman.
Apa dibeli ? = jawab Meja maka dibeli P dan meja S
¨ Biasanya disertai kata itu,ini,dan yang (yang ,ini,dan itu juga sebagai pembatas antara subyek dan predikat)
Contoh : Anak itu mengambil bukuku
S P
2 CIRI-CIRI PREDIKAT
¨ Menimbulkan Pertanyaan apa atau siapa.
Dalam hal ini jika predikat maka dengan pertanyaan tersebut akan ada jawabannya.
Perhatikan pada Subyek diatas. Subyek dan predikat ditentukan secara bersama-sama.
Perhatikan pada Subyek diatas. Subyek dan predikat ditentukan secara bersama-sama.
¨ Kata Adalah atau Ialah
Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Kalimat dengan Predikat demikian itu terutama digunakan pada kalimat majemuk bertingkat anak kalimat pengganti predikat.
Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Kalimat dengan Predikat demikian itu terutama digunakan pada kalimat majemuk bertingkat anak kalimat pengganti predikat.
¨ Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas
Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (subjek), seperti ingin, hendak, dan mau.
Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (subjek), seperti ingin, hendak, dan mau.
3 CIRI-CIRI OBJEK
Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atauter-) tidak memerlukan objek, verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-. Ciri-ciri objek ini sebagai berikut.
¨ Langsung di Belakang Predikat
Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat.
Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat.
¨ Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif
Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya.
¨ Didahului kata Bahwa
Anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.
Anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.
4 CIRI-CIRI PELENGKAP
Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. Berikut ciri-ciri pelengkap.
¨ Di Belakang Predikat
Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya terdapat pada kalimat berikut.
Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya terdapat pada kalimat berikut.
a) Diah mengirimi saya buku baru.
b) Mereka membelikan ayahnya sepeda baru.
Unsur kalimat buku baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan tidak mendahului predikat.
b) Mereka membelikan ayahnya sepeda baru.
Unsur kalimat buku baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan tidak mendahului predikat.
· Hasil jawaban dari predikat dengan pertanyaan apa.
Contoh :
a. Pemuda itu bersenjatakan parang.
Kata parang adalah pelengkap.
Bersenjatakan apa ? jawab parang ( maka parang sebagai pelengkap )
Contoh :
a. Pemuda itu bersenjatakan parang.
Kata parang adalah pelengkap.
Bersenjatakan apa ? jawab parang ( maka parang sebagai pelengkap )
5 CIRI-CIRI KETERANGAN
Ciri keterangan adalah dapat dipindah –pindah posisinya . perhatikan contoh berikut:
Cintya sudah membuat tiga kue dengan bahan itu.
S P O K
Dengan bahan itu Cintya sudah membuat tiga kue .
Cintya dengan bahan itu sudah membuat tiga kue.
Cintya dengan bahan itu sudah membuat tiga kue.
Dari jabatan SPOK menjadi KSPO dan SKPO .Jika tidak dapat di pindah maka bukan keterangan.
Frase
Frase adalah bagian kalimat yang terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak melebihi
batas fungsi.
Artinya satu frase maksimal hanya menduduki gatra subjek (S), predikat (P) atau
objek (O) atau keterangan (K).
Frase dibedakan atas:
a. Frase endosentris, ada dua macam:
1. Endosentris koodinatif (setara), yaitu frase yang setidaknya memiliki dua inti.
Misalnya: meja kursi, maju mundur, bapak ibu.
2. Endosentris atributif (frase bertingkat), yaitu frase yang terdiri atas unsur inti
(Diterangkan/D) dan unsur penjelas (Menerangkan/M).
Misalnya: pegawai negeri,perusahaan rokok, tidak pergi
batas fungsi.
Artinya satu frase maksimal hanya menduduki gatra subjek (S), predikat (P) atau
objek (O) atau keterangan (K).
Frase dibedakan atas:
a. Frase endosentris, ada dua macam:
1. Endosentris koodinatif (setara), yaitu frase yang setidaknya memiliki dua inti.
Misalnya: meja kursi, maju mundur, bapak ibu.
2. Endosentris atributif (frase bertingkat), yaitu frase yang terdiri atas unsur inti
(Diterangkan/D) dan unsur penjelas (Menerangkan/M).
Misalnya: pegawai negeri,perusahaan rokok, tidak pergi
Frase bertingkat mempunyai pola
DM, MD dan MDM( dalam frase bertingkat hanya ada satu unsur inti (D) sedangkan penjelasnya boleh lebih dari satu.
Contoh:
baju baru
D Manak manis
D Msebatang rokok kretek
M D Msebuah rumah mewah
M D Mseorang guru
M Dsepotong roti
M D
2. Frase eksosentris.
sebuah susunan yang merupakan gabungan dua kata (atau lebih) yang menunjukkan bahwa kelas kata dari perpaduan itu tidak sama dengan kelas kata dari salah satu(atau lebih) unsur pembentukannya.Contoh :
dari sekolah (kata keterangan) ® dari (kata depan) sekolah(kata benda),yang memimpin(kata benda) ® yang (kata tugas) memimpin(kata kerja
Menurut jenis kata, frase dibedakan:
-frase nominal (kata benda)
-frase verbal (kata kerja)
-frase adjektival (kata sifat)
-frase numeralia (kata bilangan)
-frase adverbial(kata keterangan)
-frase preposisional (kata depan
Langganan:
Postingan (Atom)